MEDAN-Julia (21) melompat dari lantai 4 Plaza Medan Fair, Minggu (25/4) sekira pukul 09.45. Sebelum tewas bersimbah darah, tubuh mungil gadis Tionghoa ini sempat nyangkut di baliho yang menggantung di lantai 2. Pengunjung mall pun menjerit-jerit.
Tewasnya gadis warga Jl M Idris, Gg Madrasah No 6C, Medan Baru, ini menjadi peristiwa bunuh diri kedua di Plaza Medan Fair. Namun belum diketahui apa motif cewek berbaju pink ini mengakhiri hidupnya di pusat perbelanjaan modern itu.
Citra (24), sales properti di lantai satu Plaza Medan Fair mengaku terkejut saat melihat Julia terjatuh dari lantai 4.
“Dia jatuh di depanku. Terkejut kali aku. Darahnya langsung ke luar,” kata warga Jl Pertiwi Baru, Kel Bantan, Kec Medan Tembung ini di tempat kejadian perkara (TKP).
Diteruskan Citra, sebelum mendarat tak bergerak di lantai satu, tubuh Julia sempat menubruk sebuah baliho perusahaan seluler. “Waktu jatuh, tubuhnya sangkut di baliho itu,” tunjuknya pada baliho yang dimaksud tepat di atasnya di lantai dua.
Lain lagi kata seorang wanita penjaga stan komputer yang enggan menyebutkan namanya. Saat sejumlah toko baru saja buka, dia melihat Julia berdiri di depan toko yang dijaganya. Awalnya, Julia melihat-lihat ke bawah, lalu mengikat rambut dan langsung melompat.
“Waktu dia lompat, aku cuma bisa diam, trus aku kasih tahu sama kawanku yang di sebelahku,” ujar gadis cantik ini sembari memperlihatkan raut wajah yang ketakutan.
Tubuh Julia tak bergerak. Darah pun menganak sungai di lantai. Pengunjung histeris, ada yang menjerit-jerit sembari berkumpul mengitari tubuh Julia. Securiti plaza pun mendekat, tapi bukannya menghubungi polisi. Malah, mengangkat mayat wanita itu dan menaruhnya di atas mobil pick up.
Entah apa yang akan dilakukan pihak manajemen Plaza Medan Fair terhadap jasad Julia. Barulah setelah petugas Polsek Medan Baru tiba di Plaza Medan Fair, langsung menghentikan laju pick up yang membawa mayat Julia. Selanjutnya, jasad Julia dibawa lagi ke TKP di lantai satu plaza Medan Fair.
Polisi pun melakukan olah TKP lalu memboyong jasad Julia ke RSU Pirngadi Medan, guna kepentingan visum. Hasil penyelidikan sementara, kepala sebelah kiri Julia pecah.
Ibrahim Rasyid salah seorang securiti mengatakan, biasanya sekitar pukul 10.00 ada ditugaskan petugas securiti menjaga tiap-tiap lantai. “Tapi hari itu kita sedang melakukan pendidikan terhadap taruna, jadi kita tidak mengetahui secara pasti,” urai Rasyid yang mengaku tak menemukan identitas korban.
Sementara itu, pihak Plaza Medan Fair sangat tertutup. Bahkan saat akan mengambil gambar korban, para wartawan sempat dihalang-halangi seorang oknum anggota TNI berinisial A, yang diduga mengatur sistem keamanan pusat perbelanjaan tersebut. Namun oknum TNI itu langsung ngacir ketika melihat segerombolan wartawan datang hendak meliput.
Setelah menunggu sekian lama, akhirnya wartawan dapat memintai keterangan Lina (46), Manager Regional Thamrin Plaza Medan Fair. Wanita etnis Tionghoa ini membenarkan kejadian tersebut. Namun saat ditanya soal petugas keamanan langsung mengangkat mayat wanita tersebut, Lina seakan buang badan.
“Saya tidak tahu, waktu kejadian saya tidak berada di tempat,” centangnya.
Disinggung seorang oknum TNI yang menghalang-halangi tugas wartawan, Lina mengaku tidak tahu. “Keamanan kita ambil dari swasta, bukan aparat,” akunya.
Lina juga mengaku sedang membenahi sistem keamanan plaza tersebut. “Soal pembatas yang terlalu pendek, saat ini kita sedang benahi,” tukasnya. (sahala/jafar)
sumber :http://posmetro-medan.com/index.php?open=view&newsid=17471
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Informasi Pilihan Identitas:
Google/Blogger : Khusus yang punya Account Blogger.
Lainnya : Jika tidak punya account blogger namun punya alamat Blog atau Website.
Anonim : Jika tidak ingin mempublikasikan profile anda (tidak disarankan).